TUGAS PEMINDAHAN TANAH
MEKANIS
KAJIAN
PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL (BOGOR, CIAWI,
SUKABUMI)
Disusun Oleh :
1.
Mohammad
Filman Lidini (14318226)
2.
Nabila
Putri Nuraini (14318074)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
UNVERSITAS GUNADARMA
2019
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan yang berjudul KAJIAN
PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL (Bogor, Ciawi, Sukabumi) dengan baik dan tepat
waktu. Laporan ini disusun untuk memperoleh ilmu mengenai Produktivitas alat
berat berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Penulis memperoleh
bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai pihak dalam proses penyusunan
Laporan ini.
Penulis
menyadari bahwa Laporan yang disusun masih jauh dari kesempurnaan. Penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan Laporan
Pemindahan Tanah Mekanis. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi penulis selaku
penyusun dan juga bagi pembaca.
Jakarta,
11 Januari 2020
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................. ii
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG......................................................... 1
1.2
RUMUSAN
MASALAH.................................................... 2
1.3
MAKSUD
DAN TUJUAN................................................. 3
1.4
BATASAN
MASALAH..................................................... 3
BAB
2 . SIFAT DAN JENIS MATERIAL
2.1 ALAT
ALAT BERAT UNTUK KONSTRUKSI......................... 4
2.2 FAKTOR
EFISIENSI ALAT BERAT.................................... 7
2.3 BIAYA OPERASIONAL ALAT BERAT................................. 8
BAB
3 . DATA DAN PERHITUNGAN
3.1 DATA TANAH DAN LOKASI PROYEK................................ 10
3.2 DATA ALAT YANG DIGUNAKAN....................................... 10
3.3 KAPASITAS DAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT............... 10
BAB
4 . ALAT BERAT YANG DIGUNAKAN
4.1 KOMPOSISI ALAT BERAT.............................................. 16
4.2 JUMLAH ALAT BERAT................................................... 17
BAB
5 . PENUTUP
5.1 KESIMPULAN............................................................... 18
5.2 SARAN........................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. iv
BAB
1
PENDAHULUAN
1 .1 LATAR BELAKANG
Tingginya tingkat pertumbuhan di
wilayah perkotaan, menyebabkan meningkatnya arus urbanisasi. Hal ini
menyebabkan penduduk di wilayah perkotaan berkembang secara pesat. Sebagai
akibat dari pertumbuhan penduduk yang disertai pula peningkatan kebutuhan akan
bangunan sipil, seperti gedung, jembatan dan jalan raya. Saat ini Negara dalam
kegiatan membangun dilakukan secara besar-besaran, sesuai dengan kebutuhan
pembangunan Nasional. Karena itu diperlukan langkah- langkah yang tepat baik
dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan sehingga sumber daya yang ada dapat
digunakan seoptimal mungkin.
Dalam hal ini alat-alat berat
konstruksi memegang peranan penting, karena tanpa alat tersebut kecepatan
pembangunan tentu tidak akan secepat yang kita harapkan, dan kita akan selalu
tertinggal dari Negara lain dibidang pembangunan. Penggunaan alat-alat
konstruksi sangat menonjol pada pekerjaan-pekerjaan teknik sipil, terutama
dalam pekerjaan- pekerjaan besar.
Berdasarkan hal tersebut diatas
dirasa perlu adanya kajian mengenai penerapan teknis penggunaan alat-alat berat
pada pekerjaan- pekerjaan besar yang dijalankan dengan tenaga mesin, untuk
pelaksanaan pekerjaan lapangan yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti
pekerjaan tanah, pekerjaan batu, pekerjaan beton dan pekerjaan konstruksi
lainnya.
Didalam melaksanakan pekerjaan,
kontraktor dibatasi oleh dana dan waktu serta harus menaati peraturan-peraturan
teknis, manajemen, keuangan serta hukum yang berlaku. Padahal pada prinsipnya
kontraktor harus bisa mendapatkan keuntungan yang cukup, tanpa mengurangi
kualitas dan fungsi hasil pekerjaannya.
Untuk dapat melaksanakan pekerjaannya
dengan pembatasan-pembatasan, persyaratan- persyaratan serta tujuan seperti
diatas, kontraktor harus memikirkan efisiensi semua komponen pekerjaannya.
Salah satu dari komponen tersebut adalah penggunaan peralatan. Efisiensi penggunaan
peralatan dikonsentrasikan pada pemanfaatan waktu yang tidak lepas dari
efisiensi mesin atau alat, efisiensi tenaga kerja, efisiensi administrasi untuk
operasi atau pengelolaan (bahan bakar, pelumas, suku cadang dan sebagainya).
Kajian teknis penggunaan alat-alat
berat pada pelaksanaan pembangunan jalan raya dalam Tugas Akhir ini adalah
pengelolaan dan pengendalian penggunaan alat-alat berat pada pekerjaan besar
dengan melakukan kajian penggunaan sarana-prasarana yang ada. Hal ini
menyangkut alat-alat beratnya sendiri, kondisi lingkungan dan juga sarana
penunjangnya baik pada saat sekarang maupun yang akan direncanakan dalam
pelaksanaan pembangunan jalan Tol
BOCIMI (Bogor, Ciawi, Sukabumi).
1.2
RUMUSAN MASALAH
Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini, adalah sebagai berikut
:
1. Berapakah besar volume untuk
tanah galian, timbunan, dan pemadatan yang di kerjakan ?
2. Berapakah produktivitas dari
alat berat yang digunakan serta kombinasinya?
3.
Berapakah lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut
?
1.3
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penulisan Tugas Akhir ini, adalah untuk :
a. Menghitung
besar volume untuk
tanah galian, timbunan, dan pemadatan yang di kerjakan.
b. Menghitung
produktifitas alat berat yang digunakan.
c. Menghitung
waktu pelaksanaan pekerjaan pematangan lahan tersebut di atas.
Tujuan penulisan
Laporan ini, adalah untuk :
a. Mendapatkan hasil perhitungan
volume tanah galian, timbunan, dan pemadatan yang di kerjakan.
b. Mendapatkan hasil perhitungan
produktifitas alat berat yang digunakan.
c.
Mendapatkan hasil perhitungan lama waktu pelaksanaan
pekerjaan pematangan lahan tersebut di atas
1.4
BATASAN MASALAH
Untuk memperjelas maksud dan tujuan
tugas akhir ini, serta mengingat luasnya ruang lingkup dan permasalahan karena
keterbatasan pengetahuan penulis. Maka baiknya diberikan batasan masalah yang
akan dibahas diskripsi ini adalah :
1.
Perhitungan Volume tanah adalah untuk galian dan
timbunan.
2.
Alat
berat yang di teliti adalah Backhoe, Dump Truck, Bulldozer
3.
Jam kerja Alat yang di tinjau adalah jam kerja normal
dengan waktu 7 jam
sehari.
BAB
2
SIFAT
DAN JENIS MATERIAL
2.1 ALAT BERAT UNTUK KONSTRUKSI
Alat - alat yang biasa di pakai untuk
pekerjaan konstruksi sebagai berikut:
1. Backhoe
Backhoe adalah alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan galian tanah
serta meratakan dinding tebing tanah/menggaruk terutama pada perbukitan.
Sebagian besar backhoe dilengkapi dengan arms hydraulic dan kabel yang terdapat
dibagian depan lengan berfungsi untuk menggerakan bucket agar dapat mengangkat,
meletakkan dan mengaruk material. Kebanyakan pompa hidrolik dikendalikan dari
gearbox power
Gambar 2.1. Backhoe
Backhoe
terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu :
a. Bagian atas (yang dapat berputar) disebut revolving unit, pada bagian
revolving unit sendiri ada dua bagian, yaitu cabin dan upper stucture.
b. Bagian
bawah (untuk gerak maju, mundur/berjalan) disebut travel unit.
c. Attachment unit adalah perlengkapan yang diganti sesuai kebutuhan, pada
bagian ini terdapat beberapa bagian, yaitu boom, boom cylinder, arm cylinder,
bucket cylinder, arm dan bucket.
2. Dump Truck
Untuk
pekerjaan konstruksi sipil umumnya digunakan truk yang dapat membuang muatan
dari bak secara otomatis. Truk semacam ini disebut dengan dump truck atau
tipping truck. Penumpahan muatan (dumping) dilakukan dengan cara hidrolis yang
di sebabkan bak terangkat pada satu sisi, sedangkan sisi lain yang berhadapan
berputar sebagai engsel.
Gambar 2.2. Drump Truck
Dengan membedakan arah muatan ditumpahkan dump truck dibedakan dalam 3 macam, yaitu :
a. Rear dump truck yang membuang muatan ke
belakang.
b. Side dump truck yang membuang muatan ke
samping.
c. Bottom dump truck yang membuang muatan
melalui bawah bak
3. Bulldozer
Pada dasarnya bulldozer
adalah alat yang menggunakan traktor sebagai tempat dudukan dengan
penggerak utamanya, jadi berupa attachement.
Tetapi sudah menjadi kebiasaan umum bahwa bila kita menyebut bulldozer, yang kita ketahui adalah
traktor yang dilengkapi dengan dozer attachement.
Dalam hal ini attachementnya adalah
blade, atau perlengkapannya adalah blade.
Gambar 2.3 Bulldozer
Menurut track shoenya bulldozer dibedakan sebagai
berikut :
a. Crawlertractor dozer (dengan
roda kelabang).
b. Wheel tractor dozer (dengan roda
ban).
c. Swamp bulldozer (untuk daerah
rawa-rawa).
Berdasarkan penggerak bladenya, bulldozer dibedakan
sebagai berikut :
a. Cable
controlled (kendali kabel).
b. Hydraulic
controlled (kendali hidrolis).
Beberapa jenis pisau yang digunakan pada bulldozer dan
atau angle dozer ada beberapa jenis, antara lain sebagai berikut :
a. Universal blade (U-Blade), ialah pisau yang berguna untuk efektivitas produksi. Hal
ini memungkinkan bulldozer dapat
mendorong/membawa muatan lebih banyak karena kehilangan muatan yang relatif
lebih kecil dalam jarak angkut cukup jauh.
b. Straight blade (S-Blade), ialah jenis pisau yang cocok untuk segala jenis medan,
blade ini merupakan modifikasi dari U-Blade,
manuver lebih mudah dan dapat membawa material lebih mudah.
c. Angling blade (A-Blade), ialah pisau yang digunakan untuk posisi lurus dan
menyudut.
d. Cushion blade (C-Blade), ialah blade yang dilengkapi dengan rubber cushion
(bantalan karet) untuk meredam tumbukan.
e. Bowldozer, ialah pisau yang dibuat untuk
membawa/mendorong material dalam jumlah kehilangan yang sesedikit mungkin. Hal
ini dimungkinkan karena adanya dinding-dinding baja pada samping dan bagian
bawah.
f. Light material u blade (U-Blade untuk material ringan), ialah
pisau yang direncanakan untuk pekerjaan yang nonkohesif, atau material lepas
yang ringan, misalnya stock pile.
2.2 FAKTOR EFISIENSI ALAT BERAT
Secara teoritis sebuah peralatan
mempunyai produktivitas yang relatif besar, tetapi dalam praktek
sebenarnya produktivitas alat tersebut cenderung lebih kecil. Menurunnya
produktivitas atau kapasitas produksi alat ini disebabkan adanya faktor-faktor
yang membatasi kelancaran pengoperasian peralatan. kelancaran pengoperasian
alat akan berpengaruh langsung terhadap kapasitas produksi alat itu sendiri. Ada
tiga faktor dasar yang sangat mempengaruhi kelancaran pengoperasian dari suatu
alat berat, yaitu:
1. Waktu
Masalah ini yang biasa dihadapi oleh juru taksir waktu, untuk menyiapkan tawaran suatu pekerjaan. Dalam hal tersebut yang penting adalah untuk mendapatkan waktu siklus. Waktu siklus adalah jangka waktu yang diperlukan alat-alat berat untuk menyelesaikan satu lingkaran operasi. Waktu ini dibedakan menjadi:
Masalah ini yang biasa dihadapi oleh juru taksir waktu, untuk menyiapkan tawaran suatu pekerjaan. Dalam hal tersebut yang penting adalah untuk mendapatkan waktu siklus. Waktu siklus adalah jangka waktu yang diperlukan alat-alat berat untuk menyelesaikan satu lingkaran operasi. Waktu ini dibedakan menjadi:
- Waktu
tetap : Waktu tetap adalah waktu tetap yang digunakan untuk, memuat,
membuang dan pengaturan posisi alat.
- Waktu
variabel : Waktu variabel adalah waktu yang diperlukan untuk mengangkut
dan kembali ke tempat pemuatan dalam siklus tersebut. jangka Waktu ini
dapat berubah sesuai jarak dan kondisi jalan antara daerah pemuatan dengan
daerah pembuangan.
2. Material.
Dalam proses pemindahan bahan atau material, volume material ditentukan berdasarkan keadaan material itu didalam proses pemindahannya. misalkan saja pada suatu pekerjaan tanah atau agregat, Ada tiga macam satuan ukuran volume material dalam pekerjaan tersebut :
Dalam proses pemindahan bahan atau material, volume material ditentukan berdasarkan keadaan material itu didalam proses pemindahannya. misalkan saja pada suatu pekerjaan tanah atau agregat, Ada tiga macam satuan ukuran volume material dalam pekerjaan tersebut :
- M3 asli : meter kubik asli yang diukur
pada keadaan alam sebelum diganggu oleh peralatan
- M3 lepas : meter kubik lepas yang diukur pada
keadaan lepas, keadaan setelah
dibongkar dalam proses pemindahan.
- M3 padat :meter kubik padat yang diukur pada
keadaan telah dipadatkan setelah proses pemadatan.
3. Faktor Efisiensi Kerja Faktor Efisiensi Kerja dibagi
menjadi faktor efisiensi kerja alat dan Faktor Koreksi.
·
Faktor
Efisiensi Kerja Alat
Faktor effisiensi kerja alat adalah menit kerja rata-rata
dalam satu jam dibagi enam puluh menit. Adapun hal-hal yang mempengaruhi faktor
kerja adalah kondisi pekerjaan dan kondisi pemeliharaan alat.
·
Faktor
Koreksi
Digunakan untuk mengubah atau mengoreksi tafsiran
produksi sesuai dengan pekerjaan tertentu serta kondisi tempat pekerjaan
tersebut dilakukan. Faktor ini berbeda untuk tiap jenis alat berat dan kondisi
kerja.
2.3 BIAYA
OPERASIONAL ALAT BERAT
Biaya operasi merupakan biaya tidak
tetap/biaya variabel yang hanya diperhitungkan selama alat-alat berat tersebut
digunakan, jadi berbeda dengan biaya tetap yang tetap diperhitungkan baik
alat-alat berat tersebut dioperasikan ataupun tidak. Besarnya biaya operasi ini
sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor seperti lokasi pekerjaan, kondisi medan
pekerjaan, jenis peralatan, lama pengoperasiannya per hari serta keterampilan
operator.
a.
Biaya
Bahan Bakar
Untuk konsumsi bahan bakar alat
tergantung dari besar kecilnya daya mesin yang
digunakan di samping kondisi medan yang ringan atau berat juga menentukan.
Pabrik pembuat alat biasanya memberikan prakiraan konsumsi bahan bakar sesuai
daya mesin alat yang dinyatakan dalam liter/jam.
b.
Biaya
Pemakaian Pelumas
Biaya pemakaian pelumas dihitung
berdasakan pemakaiannya perbulan untuk setiap alat-alat berat yang datanya
diperoleh dari rata-rata pemakaiannya di lapangan. Pemakaian minyak hidrolis
dan bahan pelumas dipengaruhi oleh jenis alat berat dan sifat pekerjaannya juga
dipengaruhi oleh konstruksi mesin.
c.
Biaya
Operator
Biaya operator tergantung dari lokasi pekerjaan dan jenis alat yang digunakan.
Gaji operator biasanya dibayar secara bulanan ditambah dengan uang makan operator
per hari, jadi biaya
operator per bulan dapat dihitung dari gaji dan uang makan operator tersebut.
Jumlah pekerjaan yang diperlukan untuk suatu alat berat berbeda-beda menurut
jenis alatnya. Makin kompleks alatnya makin banyak pula pekerjaan yang
dibutuhkan untuk mengoperasikannya.
Besarnya upah pekerjaan sangat tergantung pada jenis pekerjaannya, operator
untuk alat berat yang kompleks akan mempunyai upah yang lebih tinggi dari
operator alat yang lebih sederhana.
d.
Biaya
Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk
mengelola suatu alat yang terdiri dari :
a. Biaya pool
b. Biaya kantor
c. Biaya resiko,
dan sebagainya
Biaya tidak langsung ini berkisar
antara 10% - 20% dari biaya total penggunaan alat.
BAB
3
DATA
DAN PERHITUNGAN
3.1
DATA TANAH DAN LOKASI PROYEK
Nama Proyek :
Pembangunan Jalan Tol Ruas Ciawi – Sukabumi
Lokasi : Ruas Ciawi –
Cigombong (Jawa Barat)
Pemilik Proyek : PT. Trans Jabar
Tol
Kontraktor : Waskita – Wika
KSO
Konsultan : PT. Bina Karya
(persero)
Perencana
Konsultan : PT.
Mitrapacific Consulindo Internasional
Jenis Kontrak : Fixed Unit Price
Sumber Dana : Swasta (Trans
Jalan Tol)
Waktu Pelaksana : 730 hari kalender
Waktu Pemelihara : 365 hari kalender
3.2
DATA ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN
Adapun
alat alat yang digunakan pada proyek sebagai berikut :
1. Backhoe
2. Dump Truck
3. Bulldozer
3.3
KAPASITAS DAN PRODUKTIVITAS
ALAT BERAT
Kapasitas dan Produktivitas Alat
berat sebagai berikut :
1. Backhoe
Untuk pekerjaan penggalian tanah alat yang dipergunakan
adalah backhoe. Jenis tanah pada lokasi ini adalah clay/tanah liat, sehingga pekerjaan
penggalian tidak terlalu sulit untuk dikerjakan.
Berikut
spesifikasi excavator yang digunakan.
1.
Nama alat : Backhoe
2. Merk dagang : Komatsu
3. Tipe : PC 200-8
4. Kapasitas bucket :
0,97 m3
5. Tenaga mesin : 110 HP
6. Bahan bakar : Solar
Tabel 3.1. Waktu siklus backhoe
Siklus
|
Waktu
(detik)
|
||
Gali
|
Buang
|
Putar
x2
|
|
1.
|
8
|
6
|
12
|
2.
|
9
|
8
|
14
|
3.
|
11
|
9
|
10
|
4.
|
8
|
6
|
10
|
5.
|
10
|
7
|
12
|
Rata
- rata
|
9,2
|
7,2
|
11,6
|
Sumber : Pengamatan di
lapangan, 2016
Tabel 3.2. Volume galian tanah
Volume Galian Tanah
|
||||
Area
|
Jarak (m)
|
Luas (m2)
|
Luas rata – rata (m2)
|
Volume
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5 = 2x4
|
STA
4 + 400
|
812, 07
|
|||
25
|
1046,80
|
26170,11
|
||
STA
4 + 425
|
1281,53
|
|||
25
|
1362,06
|
34051,50
|
||
STA
4 + 450
|
1442,58
|
|||
25
|
1434,50
|
35862,62
|
||
STA
4 + 475
|
1426,43
|
|||
25
|
1268,77
|
31719,18
|
||
STA
4 + 500
|
1111,11
|
|||
25
|
1117.98
|
27949,45
|
||
STA
4 + 525
|
1124,85
|
|||
25
|
577,05
|
14426,24
|
||
STA
4 + 550
|
29,25
|
|||
25
|
14,63
|
365,66
|
||
STA
4 + 575
|
0
|
|||
25
|
63,91
|
1597,78
|
STA
4 + 600
|
127,82
|
|||
25
|
516,13
|
12903,35
|
||
STA
4 + 625
|
904,45
|
|||
25
|
1057,43
|
26435,72
|
||
STA
4 + 650
|
1210,41
|
|||
25
|
1312.08
|
32802,12
|
||
STA
4 + 675
|
1413,76
|
|||
35
|
1493,11
|
37327,81
|
||
STA
4 + 700
|
1572,47
|
|||
25
|
1554,77
|
38869,28
|
||
STA
4 + 725
|
1573,07
|
|||
25
|
1506,30
|
37657,39
|
||
STA
4 + 750
|
1475,52
|
|||
25
|
1392,77
|
34819,34
|
||
STA
4 + 775
|
1310,03
|
|||
25
|
1130,61
|
28265,33
|
||
STA
4 + 800
|
951,20
|
|||
25
|
582,67
|
14566,69
|
||
STA
4 + 825
|
214,14
|
|||
25
|
114,47
|
2861,68
|
||
STA
4 + 850
|
14,79
|
|||
Total Galian
|
438651,23
|
Sumber
: Perhitungan data sekunder, 2016
Tabel 3.3 Waktu Buang
No.
|
Waktu (menit)
|
1.
|
1,1
|
2.
|
1,1
|
3.
|
1,2
|
4.
|
1,1
|
5.
|
1,1
|
Rata – rata
|
1,12
|
Sumber : Pengamatan di lapangan, 2016
2. Dump
Truck
Untuk
mengangkut material hasil galian backhoe menggunakan dump truck. Berikut
spesifikasi dump truck yang digunakan.
Nama alat : Dump truck
Merk dagang :
Hino
Tipe : FM 260 JD
Kapasitas : 20 m3
Tenaga mesin :
100 HP
Bahan bakar :
Solar
Lokasi
pembuangan material adalah tempat pembuangan sementara yang disediakan didekat
lokasi proyek berjarak 500 m dari lokasi pekerjaan. Pembuangan material dari
dalam dump truck dilakukan dengan cara menjungkitkan bak dump truck kebelakang
menggunakan alat hidrolik yang berada dibawah bak dump truck sampai kemiringan
yang diinginkan.
Tabel 3.4 Waktu Muatan Dump Truck
No.
|
Waktu (menit)
|
1.
|
20,5
|
2.
|
18,6
|
3.
|
18,8
|
4.
|
19,3
|
5.
|
20,3
|
Rata – rata
|
18,33
|
Sumber
: Pengamatan di lapangan, 2016
Tabel
3.5 Waktu Berangkat Dan Kembali Drump
Truck
No.
|
Waktu (menit)
|
|
Berangkat
|
Kembali
|
|
1.
|
7,2
|
5,7
|
2.
|
7,5
|
6,2
|
3.
|
7,2
|
5,9
|
4.
|
7,7
|
5,7
|
5.
|
7,9
|
5,9
|
Rata
- rata
|
7,5
|
5,8
|
Sumber
: Pengamatan di lapangan, 2016
Tabel 3.6 Waktu Buang
No.
|
Waktu
(menit)
|
1.
|
1,1
|
2.
|
1,1
|
3.
|
1,2
|
4.
|
1,1
|
5.
|
1,1
|
Rata
– rata
|
1,12
|
Sumber
: Pengamatan di lapangan, 2016
3. Bulldozer
Untuk penghamparan material urugan tanah
menggunakan bulldozer. Berikut spesifikasi bulldozer yang digunakan.
1. Nama alat :
Bulldozer
2. Merk dagang : Komatsu
3. Tipe :
D31P-20
4. Ukuran blade : P = 2,875 m dan T = 0,7 m
5. Tenaga mesin : 70 HP
6. Bahan bakar :
Solar
Dibawah
ini tabel waktu lamanya penggusuran dengan jarak gusur 50 meter.
Tabel 3.7 Waktu Ganti
Persneling Bulldozer
Mesin
|
Waktu ganti
persneling
|
Mesin gerak langsung
-tongkat tunggal
-tongkat ganda
|
0,10 menit
0,20 menit
|
Mesin-mesin toraflow
|
0,05 menit
|
Sumber : M. Sjachdirin, dkk 1998
Tabel 3.8 Faktor Blade
Derajat
|
Penggusuran
|
Faktor
Blade
|
Ringan
|
Penggusuran dapat dilaksanakan dengan sudut penuh
tanah lepas; Kadar
air rendah, tanah berpasir tak dipadatkan, tanah biasa, bahan material
Untuk timbunan persediaan (stockpile).
|
0,9 – 1,1
|
Sedang
|
Tanah lepas, tetapi tidak mungkin menggusur dengan
sudut penuh;
Tanah bercampur
kerikil atau split, pasir, batu pecah.
|
0,7 – 0,9
|
Agak Sulit
|
Kadar air tinggi dan tanah liat, pasir bercampur
kerikil, tanah liat yang
sangat kering dan tanah asli.
|
0,6 – 0,7
|
Sulit
|
Batu-batu
hasil ledakan,
batu-batu
berukuran
besar.
|
0,4 – 0,6
|
Sumber : M. Sjachdirin, dkk 1998
BAB
4
ALAT
BERAT YANG DIGUNAKAN
4.1 KOMPOSISI ALAT
BERAT
Komposisi alat berat adalah sebagai
berikut :
1. Dump Truck
·
Tipe Alat =
Hino FM 260 JD
·
Status Alat =
Baik
·
Waktu Siklus =
32, 75 menit
·
Produksi Dump Truck
Produksi per jam =
27,48 m3/jam.
Jumlah Dump Truck = 10 unit dengan waktu operasi = 8
jam/hari.
Produksi 2 unit =
8 x 27,48 m3/jam = 219,84 m3/jam.
2. Backhoe
·
Tipe Alat =
Komatsu PC 200-8
·
Status Alat =
Baik
·
Produksi Backhoe
Produksi per siklus = 0,68 m3
Produksi per jam = 65,671 m3/jam.
Jumlah Backhoe =
4 unit
dengan waktu operasi = 8 jam/hari.
Produksi unit =
4 x 534,57 m3/hari
= 2098,28
m3/hari.
·
Perhitungan Waktu Kerja = 209 hari
3. BULLDOZER
·
Tipe Alat =
Komatsu D31P-20
·
Status Alat =
Baik
·
Produksi Bulldozer
Produksi per siklus =
0,986 m3
Produksi per jam =
19,96 m3/jam.
Jumlah Bulldozer = 8 unit dengan
waktu operasi = 8 jam/hari.
Produksi
2 unit = 8 x 19,96 m3/jam = 159,73 m3/hari.
·
Perhitungan Waktu Kerja = 145 hari
4.2 JUMLAH ALAT
BERAT
Jumlah produksi alat berat untuk pekerjaan Galian, Timbunan dan
Pemadatan, adalah :
1.
Pekerjaan Galian :
·
Penggunaan Alat :
Ø
Excavator type Caterpillar PC 320D : 2 unit
Ø
Dump Truck type Mitsubishi 120 PS : 6 unit.
·
Produksi Alat :
Ø Excavator
:
- Per
unit = 119,46
m3/jam.
-
2 Unit = 238,92 m3/jam.
Ø
Dump Truck : - Per
unit = 24,71 m3/jam.
- 6 Unit = 148,26 m3/jam.
2.
Pekerjaan
Penghamparan/Timbunan :
·
Penggunaan Alat :
Ø
Bulldozer
type D85E-SS Komattsu : 2 unit
·
Produksi Alat :
Ø Bulldozer
: - Per unit =
329,49 m3/jam.
- 2
Unit =
658,98 m3/jam.
3.
Pekerjaan
Pemadatan :
·
Penggunaan Alat :
Ø Compactor type
SAKAI SV 512 TF : 2 unit
·
Produksi Alat :
Ø Bulldozer
: - Per unit =
201,12 m3/jam
- 2Unit = 402,24 m3/jam
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil survey lapangan, analisis dan
perhitungan pada pembahasan Laporan tentang “Kajian
Penggunaan Alat-alat Berat Pada Proyek
Pembangunan Jalan Tol (Bogor, Ciawi, Sukabumi)”maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Produktivitas peralatan dipengaruhi
oleh kapasitas produksi alat berat pada setiap
jenis pekerjaan. Semakin besar kapasitas produksi suatu alat maka
koefisien alat semakin kecil sehingga biaya yang dikeluarkan semakin kecil
pula. Hal ini disebabkan karena peralatan yang digunakan pada setiap jenis
pekerjaan bekerja secara efektif.
2.
Beberapa pekerjaan memiliki time factor peralatan yang kecil,
dikarenakan durasi kerja yang panjang dan faktor lokasi proyek yang berada
dalam salah satu daerah yang memiliki kepadatan kendaraan yang cukup tinggi
3.
Durasi hari kerja bisa dipercepat
dengan meningkatkan produktivitas sumber daya peralatan dan tenaga kerja.
5.2 SARAN
Adapun saran yang penulis dapat berikan dalam Laporan ini, adalah
sebagai berikut :
1.
Dalam pekerjaan galian dan pengangkutan tanah, alat berat yang
digunakan adalah berupa excavator dan dump truck saja, disarankan akan lebih
efisien bila dikombinasikan dengan whell loader pada waktu mengisi dump truck.
2.
Pada pekerjaan penghamparan atau pemadatan alat berat yang
digunakan adalah berupa bulldozer dan compactor saja, disarankan untuk dapat di
kombinasikan menjadi bulldozer, motor grader dan compactor.
3. Menaikkan angka produktifitas alat berat tersebut atau menaikkan jam kerja
alat berat yang digunakan.
4. Operator yang berpengalaman dalam mengendalikan alat berat.
5.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai agar dilaksanakan rapat
teknis untuk menyatukan persepsi agar dapat diperoleh hasil yang maksimal.
6.
Keamanan, kesehatan dan keselamatan (K3) para pekerja perlu
diperhatikan karena dengan memperhatikan K3 resiko kecelakaan pada saat bekerja
dapat dihindari sehingga pekerjaan dapat selesai sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012.
Cara Membuat Barchart Proyek.
http://www.ilmusipil.com/cara-membuat-bar-chart-proyek.html.
Asiyanto, Ir,
MBA, IPM. 2008. Manajemen Alat Berat Untuk Konstruksi, Penerbit PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Gani, Muchtar,
Ir, Msi. Bahan Kuliah PTM/Alat Berat. Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Http://www.google
earth.com.html.
Iskandar.
2008. Metoda Schedule Linear (Line of Balance). http://iskandarmt.wordpress.com/2008/02/28/metoda-schedule-linear-line-of-balance.html.
Rochmanhadi,
Ir, M.Sc. 1992. Alat-Alat Berat dan Penggunaannya. Yayasan Badan Penerbit
Pekerjaan Umum. Jakarta.
Sosrodarsono,
Suyono, Ir. 1985. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Dengan Menggunakan
Alat-Alat Berat. Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
Saodang,
Hamirhan, Ir, MSCE. 2009. Edisi 3 Struktur dan Konstruksi Jalan Raya. Penerbit
Nova. Bandung.
Sukirman,
Sulfiah. 1992. Perencanaan Perkerasan Lentur. Penerbit Nova. Bandung.
Mangunsewang
& Karmila. 2011. Penjadwalan Dan Alokasi Alat Berat Pada Proyek Peningkatan
Jalan Poros Bantaeng-Bulukumba. Makassar : Skripsi Teknik Sipil Universitas
Hasanuddin.
Yaghootkar,
Kazem. 2010. Line of Balance (LOB).
http://project-management-review.blogspot.com/2007/09/line-of-balancelob.html.
Komentar
Posting Komentar